Berape Maras Eps 3 Gandeng Ahli Mineral Ekonomi Bahas Potensi Sumber Daya Mineral Pulau Sumbawa

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. Teknik Pertambangan
  6. /
  7. Berape Maras Eps 3 Gandeng Ahli Mineral Ekonomi Bahas Potensi Sumber Daya Mineral Pulau Sumbawa

Indonesia, negara yang kaya akan sumber daya mineral ekonomis, ditandai dengan banyaknya perusahaan tambang yang beroperasi dari ujung Pulau Sumatera hingga Papua. Potensi ini meluas di sepanjang zona subduksi yang membentuk busur magmatik, yang menjadi sabuk mineralisasi. Salah satu sabuk ini membentang dari Pulau Sumatera, menuju selatan Pulau Jawa, hingga Kepulauan Nusa Tenggara, termasuk Pulau Sumbawa. Pulau Sumbawa terkenal dengan kandungan emas dan tembaga yang melimpah, yang terbukti dengan adanya operasi pertambangan emas dan tembaga sejak tahun 1997 yang dikelola oleh PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT), yang lebih dikenal dengan nama tambang Batu Hijau. Saat ini, tambang Batu Hijau tetap beroperasi di bawah pengelolaan PT. Amman Mineral.

Untuk mengenal potensi sumber daya mineral Pulau Sumbawa lebih dalam, diadakanlah sebuah acara webinar yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat umum. Melalui acara ini, diharapkan peserta dapat memahami kekayaan tanah yang mereka tempati, dan menginspirasi mereka untuk mempersiapkan diri dalam berkontribusi di masa depan.

Pulau Sumbawa, yang terletak di tengah-tengah kepulauan Indonesia, memiliki potensi sumber daya mineral yang melimpah, yang telah membentuk sejarah dan perkembangan ekonominya. Cadangan emas dan tembaga yang signifikan di pulau ini telah menarik perusahaan tambang besar, yang berkontribusi pada pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi lokal. Tambang Batu Hijau, khususnya, telah menjadi simbol ikonik dari kekayaan mineral Sumbawa, menunjukkan potensi besar yang tersembunyi di bawah tanahnya.

Melalui webinar ini, Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Teknologi Sumbawa menggandeng pemateri yang ahli dalam bidang Sumber Daya Mineral untuk menjelaskan asal-usul geologi dan pembentukan sumber daya mineral Sumbawa, dengan menyoroti proses geologi yang unik yang memberikan kelimpahan tersebut. Para ahli di bidang ini akan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka, serta memberikan wawasan berharga tentang eksplorasi, ekstraksi, dan pengelolaan sumber daya tersebut secara berkelanjutan.

Atas latar belakang tersebut, Program Studi Teknik Pertambangan dalam rangkaian Dies Natalis ke-1 menyelenggarakan Webinar Berape Maras Episode 3, Mine Talk 2: Potensi Sumber Daya Mineral Pulau Sumbawa yang dilaksanakan secara hibrid pada Jum’at, 19 Mei 2023 di Ruangan Multimedia Science Techno Park (STP) Universitas Teknologi Sumbawa dan Melalui Zoom Meeting. Webinar ini menghadirkan pemateri-pemateri ahli di bidangnya untuk memberikan wawasan yang mendalam mengenai potensi sumber daya mineral di Pulau Sumbawa. Pemateri pertama adalah Dr. rer.nat. Ir. Arifudin Idrus, IPU, yang saat ini menjabat sebagai Lektor Kepala dan Peneliti Senior Bidang Geologi Ekonomi di Universitas Gadjah Mada. Pemateri kedua adalah Kusnadi S.T., M.Sc., yang merupakan Sub Koordinator Konservasi Energi ESDM Provinsi NTB. Pemateri ketiga adalah Adella Ulyandana Jayatri, S.Si., M.T., merupakan Dosen Program Studi Teknik Pertambangan di Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral Universitas Teknologi Sumbawa.

Dalam presentasinya, Prof. Arifudin Idrus, IPU membahas secara mendalam tentang potensi sumber daya mineral Pulau Sumbawa, terutama emas dan tembaga. Dalam paparannya, ia menjelaskan mengenai berbagai endapan yang terdapat di pulau ini, termasuk endapan batu hijau yang terkenal, seperti Dodo dan Rinti, Hu’u Dompu, serta Daerah Lambu-Bima. Prof. Arifudin menyoroti potensi endapan mineral dan kondisi geologinya, memberikan gambaran yang komprehensif tentang kekayaan alam yang dimiliki oleh Pulau Sumbawa.

Sementara itu, Kusnadi S.T., M.Sc., membahas regulasi terkait penambangan yang berlaku di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam presentasinya, ia menjelaskan peraturan dan kebijakan yang mengatur kegiatan pertambangan di wilayah ini. Hal ini penting untuk dipahami oleh peserta webinar agar mereka memahami kerangka hukum yang mengatur aktivitas pertambangan di NTB dan pentingnya mematuhi peraturan yang berlaku dalam upaya menjaga keberlanjutan dan keberdayaan sektor pertambangan.

Selanjutnya, Adella Ulyandana Jayatri, S.Si., M.T., sebagai pemateri ketiga, memaparkan potensi pasir besi di Pulau Sumbawa, terutama di Kecamatan Pekat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dalam presentasinya, ia menjelaskan tentang ketersediaan pasir besi di wilayah tersebut, potensi ekonomisnya, serta dampak sosial dan lingkungan yang perlu diperhatikan dalam pengelolaannya. Adella memberikan wawasan tentang pentingnya pengelolaan sumber daya ini dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.

Materi yang disampaikan oleh Prof. Arifudin, Kusnadi, dan Adella memberikan pemahaman yang mendalam kepada peserta webinar mengenai potensi sumber daya mineral Pulau Sumbawa dari berbagai perspektif, mulai dari aspek geologi, regulasi, hingga dampak sosial dan lingkungan. Peserta webinar diharapkan dapat menggali pengetahuan dan wawasan baru tentang potensi sumber daya mineral yang dimiliki oleh pulau ini, serta memahami pentingnya pengelolaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Webinar ini menjadi kesempatan yang berharga bagi peserta untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi sumber daya mineral Pulau Sumbawa. Diharapkan melalui kegiatan ini, peserta dapat melihat peluang dan tantangan dalam industri pertambangan, serta berkontribusi dalam pengembangan sektor pertambangan yang berkelanjutan di Indonesia.

Dengan mempersiapkan diri sejak dini dan menggali pengetahuan tentang potensi mineral yang dimiliki oleh tanah air kita, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi Pulau Sumbawa dan Indonesia secara keseluruhan. (evnx)