Kacamata Akademisi: Pengelolaan Lingkungan yang Cerdas untuk Mengatasi Banjir di Empang, Sumbawa

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. Teknik Lingkungan
  6. /
  7. Kacamata Akademisi: Pengelolaan Lingkungan yang Cerdas untuk Mengatasi Banjir di Empang, Sumbawa
Sumber gambar dari Berita NTB

Indonesia dikenal sebagai negara yang rentan terhadap bencana alam, dan Sumbawa tidak terkecuali. Salah satu wilayah yang kerap mengalami masalah adalah Kecamatan Empang. Di balik keindahan alamnya, Empang menghadapi tantangan besar berupa banjir yang sering terjadi, merusak lingkungan dan mengganggu kehidupan masyarakat.

Bencana banjir di Empang, khususnya yang terjadi pada Februari 2023, menunjukkan bahwa fenomena alam ini tidak bisa diabaikan. Curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang tidak mampu menyerap air menjadi pemicu utama. Permukaan tanah yang sudah jenuh dengan air, ditambah dengan minimnya vegetasi di daerah perkebunan jagung, memperparah keadaan. Air meluap dengan cepat, menggenangi rumah dan merusak infrastruktur. Tidak kurang dari 1.318 keluarga terkena dampak langsung dari bencana ini.

Namun, bencana ini bukan tanpa solusi. Lewat penelitian yang dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa dari Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Teknologi Sumbawa, yaitu Pramudya Bagas Utama, Nisa Nursahida, Angga Satria Adi, dan Fazal Shinwary Revanka, langkah-langkah penting disarankan untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah penerapan drainase bawah tanah. Teknologi ini mampu mengalirkan air limpasan dengan lebih efektif, mengurangi genangan, dan meminimalisir kerusakan pada struktur tanah. Selain itu, penerapan Internet of Things (IoT) menjadi solusi baru dalam mitigasi bencana. Dengan sensor curah hujan yang terhubung ke sistem komputer, masyarakat bisa mendapatkan peringatan dini sebelum banjir terjadi.

Langkah-langkah ini mungkin terdengar sederhana, namun dampaknya bisa signifikan. Dengan memadukan teknologi modern dan manajemen lingkungan yang baik, potensi kerusakan akibat banjir bisa ditekan. Tak hanya itu, pemulihan kondisi tanah di perkebunan jagung melalui teknik bioremediasi dan revegetasi juga menjadi strategi yang tepat untuk mengembalikan fungsi alam yang rusak.

Kesadaran bahwa bencana banjir dapat dikelola dengan baik adalah kunci untuk mencegahnya terulang. Melalui perencanaan yang matang dan penerapan teknologi yang sesuai, masyarakat di Empang bisa berharap hidup lebih aman dari ancaman banjir di masa depan. Tantangan besar memang dihadapi oleh Sumbawa, tetapi dengan upaya yang tepat, masa depan yang lebih baik bisa dicapai.