Dosen UTS Ciptakan Rumah Pembibitan Mangrove Berbasis Masyarakat: Menggagas Peningkatan Kesejahteraan dan Kelestarian Lingkungan Pesisir

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. Uncategorized
  6. /
  7. Dosen UTS Ciptakan Rumah Pembibitan Mangrove Berbasis Masyarakat: Menggagas Peningkatan Kesejahteraan dan Kelestarian Lingkungan Pesisir

Inovasi Rumah Pembibitan Mangrove di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, merupakan sebuah terobosan yang diinisiasi oleh sekelompok dosen dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Proyek ini melibatkan beberapa dosen UTS, termasuk Nurul Amri Komarudin, S.Si., M.Si. dan Yuni Yolanda, S.Pi., M.Si. dari Program Studi Teknik Lingkungan, Adi Mawardin, S.T., M.Eng. dari jurusan Teknik Sipil, dan Jenri P Hutasoit, S.TP., M.TP. dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Dalam kerjasama yang akan berlangsung dari Maret hingga September 2023 antara UTS dan PT. SMM, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Rumah Pembibitan Mangrove adalah fasilitas yang didedikasikan untuk mengembangkan dan membudidayakan bibit-bibit mangrove guna melestarikan dan memulihkan ekosistem mangrove yang rusak atau terdegradasi. Tujuan dari inovasi ini adalah sebagai strategi dalam pengelolaan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah pesisir, terutama di pesisir Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa. Di rumah pembibitan mangrove ini, bibit-bibit mangrove akan ditanam dan dipelihara dengan baik hingga mencapai ukuran yang cukup besar untuk ditanam di lokasi pengembangan pesisir atau restorasi ekosistem. Selain itu, fasilitas ini juga berfungsi sebagai pusat penelitian dan edukasi tentang mangrove guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem mangrove.

Nurul Amri Komarudin, salah satu dosen yang terlibat dalam proyek ini, menyampaikan, “Dengan adanya Rumah Pembibitan Mangrove, kita dapat berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem di perairan pesisir. Mangrove memiliki fungsi ekologis dan jasa ekosistem yang penting, antara lain sebagai peredam gelombang dan angin, pelindung pantai dari abrasi, penahan lumpur dan sedimen, serta daerah asuhan, mencari makanan, dan pemijahan bagi berbagai biota perairan seperti ikan, udang, dan kerang-kerangan. Melalui budidaya mangrove, kita dapat berperan aktif dalam melestarikan pesisir kita.”

Dalam pelaksanaan kegiatan Rumah Pembibitan Mangrove, para dosen tersebut akan melalui beberapa tahapan penting. Tahapan tersebut meliputi survei pendahuluan untuk mengidentifikasi kebutuhan, desain, pembuatan, dan pelaksanaan pendampingan teknologi yang akan diberikan. Selanjutnya, koordinasi dengan berbagai stakeholder akan dilakukan, termasuk sosialisasi kepada masyarakat Desa Stowe Brang yang akan secara langsung mengelola rumah bibit mangrove tersebut. Pentingnya tahap sosialisasi ini adalah untuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat Desa Stowe Brang mengenai manajemen pembibitan mangrove. Selanjutnya, akan dibentuk Kelompok Tani Mangrove yang akan terlibat secara aktif dalam kegiatan budidaya mangrove.

Selain itu, dalam rangka mendukung edukasi dan penelitian, akan didirikan pusat pendidikan mangrove di Rumah Pembibitan Mangrove. Pusat ini akan menjadi tempat bagi masyarakat dan para pelajar untuk belajar tentang pentingnya mangrove dan ekosistem pesisir. Dengan adanya pusat pendidikan ini, diharapkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kelestarian mangrove dapat meningkat.

Tahapan berikutnya adalah monitoring dan evaluasi. Tahap ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan program setelah kegiatan dilaksanakan. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan memantau kehadiran dan minat peserta dalam mengikuti program pendampingan, kemampuan melaksanakan program yang diberikan, serta prestasi terkait dengan kualitas dan kuantitas kegiatan pembibitan mangrove. Selain itu, bibit mangrove yang dihasilkan akan dipasarkan dan ditanam di habitat aslinya guna mendukung upaya pemulihan ekosistem mangrove di wilayah pesisir.

Nurul Amri Komarudin menambahkan, “Budidaya mangrove tidak hanya bermanfaat dalam menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga memiliki potensi ekonomi. Melalui pemasaran bibit mangrove, masyarakat dapat mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu, penanaman mangrove di habitat aslinya akan memperkuat fungsi ekologisnya sebagai penahan abrasi dan tempat hidup berbagai jenis biota perairan. Mari kita lestarikan pesisir kita melalui budidaya mangrove ini.”

Dengan adanya kerjasama antara Universitas Teknologi Sumbawa dan PT. SMM dalam proyek Rumah Pembibitan Mangrove, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Proyek ini merupakan langkah konkret dalam upaya melestarikan dan memulihkan ekosistem mangrove serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan pesisir.