Sintesis Nanopartikel Fe3O4: Potensi Pasir Besi Sumbawa dalam Teknologi Modern

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. Teknik Metalurgi
  6. /
  7. Sintesis Nanopartikel Fe3O4: Potensi Pasir Besi Sumbawa dalam Teknologi Modern
Sumber foto: klopmart.com

Indonesia kaya akan sumber daya alam, salah satunya adalah pasir besi yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pasir besi ini, yang kaya akan mineral berharga seperti magnetit (Fe3O4), memiliki potensi luar biasa dalam berbagai aplikasi teknologi. Di sinilah penelitian terbaru dari Universitas Teknologi Sumbawa, yang dipimpin oleh Syamsul Bahtiar beserta timnya, berperan dengan tujuan menyulap pasir besi Sumbawa menjadi nanopartikel Fe3O4 yang bernilai tinggi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Syamsul Bahtiar dan rekan-rekannya, mereka fokus pada peningkatan kadar besi dalam pasir besi melalui proses alkalinisasi menggunakan NaOH, diikuti dengan sintesis nanopartikel Fe3O4. Mengapa Fe3O4? Fe3O4 memiliki sifat superparamagnetik dalam ukuran nanometer, yang menjadikannya sangat diminati dalam berbagai bidang seperti sistem penghantaran obat, radar penyerap gelombang, superkapasitor, hingga sensor magnetik. Dengan kemampuan ini, nanopartikel Fe3O4 dapat membawa terobosan besar dalam teknologi masa depan.

Penelitian ini dimulai dengan proses alkalinisasi, di mana pasir besi diproses menggunakan larutan NaOH untuk meningkatkan kandungan besi dan menghilangkan kotoran. Dalam tiga variasi perlakuan, hasil terbaik diperoleh pada rasio NaOH terhadap pasir besi 1:4, yang berhasil meningkatkan kandungan besi hingga 91,1%. Ini adalah peningkatan yang signifikan dibandingkan kandungan awal pasir besi yang hanya 82,6%.

Langkah selanjutnya adalah sintesis nanopartikel Fe3O4 menggunakan metode kopresipitasi, di mana larutan Fe dipisahkan dan dikristalisasi menjadi partikel-partikel nano. Hasil akhirnya? Nanopartikel dengan ukuran kristal mulai dari 8,71 hingga 12,7 nanometer berhasil disintesis dengan kemurnian yang sangat tinggi.

Proses ini dikonfirmasi melalui berbagai metode karakterisasi seperti XRF dan XRD yang menunjukkan bahwa nanopartikel Fe3O4 yang dihasilkan memiliki struktur kristal kubik yang sempurna dan kualitas tinggi. Ukuran partikel yang kecil dan struktur kristal yang rapi memastikan bahwa nanopartikel ini dapat digunakan secara optimal dalam berbagai aplikasi teknologi.

Penelitian ini, yang dipimpin oleh Syamsul Bahtiar dan timnya, bukan hanya sekadar upaya akademik, tetapi juga salah satu menuju inovasi material masa depan, khususnya dalam memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Dengan hasil yang penelitian ini, siapa tahu, mungkin pasir besi dari pantai-pantai Sumbawa akan menjadi bahan dasar teknologi canggih di masa mendatang!