Mine Talk IV, Kartini Masa Depan: Kontribusi, Tantangan, dan Inspirasi untuk Generasi Muda

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. Teknik Pertambangan
  6. /
  7. Mine Talk IV, Kartini Masa Depan: Kontribusi, Tantangan, dan Inspirasi untuk Generasi Muda

Dalam rangka merayakan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2025, Program Studi Teknik Pertambangan mengadakan kegiatan bertemakan “Kartini Masa Depan: Kontribusi, Tantangan, dan Inspirasi untuk Generasi Muda.” Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, 22 April 2025, melalui Zoom Meeting, dihadiri oleh seluruh civitas akademika perempuan di lingkup Prodi Teknik Pertambangan.

Kegiatan ini menghadirkan Eva Pebriani sebagai pemateri, seorang profesional dengan pengalaman yang luas di berbagai perusahaan, seperti Total E&P Indonesia, PT STM, dan PT Machmahon Superintendent Cost and Budget. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Eva berbagi wawasan mengenai peran perempuan di dunia pertambangan.

Eva mengungkapkan data mengenai posisi pekerjaan yang banyak ditempati oleh wanita di industri pertambangan. Misalnya, 97% perempuan bekerja sebagai asisten administrasi, 80% di bagian pelayanan dan operasional, serta 65% di bidang HR. Namun, posisi yang paling sedikit ditempati oleh perempuan adalah kontraktor, supervisor mesin, mekanik alat berat, dan tukang kayu, dengan persentase kurang dari 1%.

Tantangan utama yang dihadapi perempuan di dunia pertambangan antara lain adalah tanggung jawab ganda dalam keluarga yang sering kali membuat perempuan memilih untuk mundur, dominasi laki-laki di industri ini yang mengharuskan perempuan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang keras, serta stereotipe yang menganggap perempuan kurang kapabel untuk bekerja di industri pertambangan.

Namun, di balik tantangan tersebut, Eva menekankan adanya kesempatan kerja yang lebih besar bagi perempuan berkat kebijakan Gender Equity yang mendorong perusahaan untuk merekrut lebih banyak pekerja wanita. Hal ini disebabkan masih sedikitnya lulusan perempuan di jurusan pertambangan, sehingga peluang kerja di bidang ini terbuka lebar.

Selain itu, Eva juga berbagi pandangan mengenai keterampilan yang perlu dimiliki oleh perempuan yang ingin berkarier di industri pertambangan. Keterampilan teknis atau hardskill yang penting antara lain pengetahuan tentang pertambangan, penguasaan software terkait, serta kemampuan bahasa Inggris. Eva menceritakan pengalamannya sendiri di mana kemampuan bahasa Inggris membantunya untuk naik jabatan dalam waktu singkat. Sementara itu, keterampilan lunak atau soft skill yang dibutuhkan adalah kemampuan public speaking dan bargaining power, yang sangat penting dalam berkomunikasi dan bernegosiasi dalam dunia kerja.

Kegiatan ini menjadi ajang untuk menggali lebih dalam mengenai kontribusi, tantangan, dan peluang yang dihadapi perempuan di industri pertambangan, sekaligus memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengembangkan potensi mereka di dunia yang masih didominasi oleh laki-laki ini.