Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral (FTLM) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) menggelar sosialisasi penyusunan Rencana Perkuliahan Semester (RPS) dan Sistem Penilaian Pembelajaran melalui Zoom Meeting pada Jumat, 28 Februari 2025. Kegiatan ini dipandu moderator Rita Desiasni, M.Sc., dengan pemateri Nova Adhitya Ananda, S.E., M.M., Direktur Akademik UTS. Sosialisasi ini bertujuan memperkuat pemahaman dosen dalam merancang RPS berbasis outcome serta menerapkan sistem penilaian yang edukatif dan transparan.
Dalam keputusan utama, dosen diwajibkan merevisi RPS dengan fokus pada bidang keahlian masing-masing, mencantumkan bagian belajar mandiri , dan memastikan kelengkapan sumber pustaka yang relevan (maksimal 10 tahun terakhir). Program Studi berhak menolak RPS yang tidak memenuhi kriteria, termasuk yang tidak memiliki bobot penilaian jelas. Tugas mahasiswa harus dirancang setelah metode case method dan project-based learning mencapai 50% dari total pembelajaran. Sistem penilaian akan memasukkan peer assessment untuk menilai kontribusi mahasiswa dalam kelompok, dengan penekanan pada etika akademik, ketepatan waktu, dan respons mahasiswa.

Nova Adhitya Ananda menekankan bahwa RPS bukan sekadar dokumen administratif, melainkan panduan belajar yang membantu dosen merancang pembelajaran sesuai kemampuan mahasiswa. RPS juga berperan dalam memfasilitasi siklus perbaikan berkelanjutan dan verifikasi pencapaian learning outcomes , dengan prioritas pada keselarasan antara Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Transformasi paradigma pembelajaran menjadi fokus utama, di mana dosen harus berperan sebagai mentor yang mendorong motivasi mahasiswa, bukan sekadar menjadi pusat pembelajaran. Kurikulum menjadi rujukan utama dalam penyusunan RPS, dengan orientasi pada hasil belajar (outcome ) alih-alih proses semata.
Metode pembelajaran inovatif seperti Project-Based Learning (PjBL) dan case method diterapkan maksimal 30% dalam kurikulum, terutama pada mata kuliah capstone dan intermediate. Mata kuliah dasar (matematika/sains) dibatasi penggunaan PjBL (maksimal 10% atau 1-2 pertemuan). Struktur praktikum mencakup tiga komponen: tatap muka, penugasan terstruktur, dan belajar mandiri dengan durasi 170 menit per pertemuan. Penilaian harus edukatif, objektif, dan transparan, dengan feedback cepat untuk memperbaiki strategi belajar mahasiswa. Partisipasi aktif didefinisikan sebagai keterlibatan dalam case method , bukan sekadar kehadiran fisik.
Target capaian meliputi lulusan tepat waktu minimal 60% dalam 8 semester, serta penggabungan CPL lintas domain untuk menyederhanakan pengukuran. Sosialisasi ini menjadi langkah strategis FTLM UTS dalam meningkatkan mutu pendidikan, dengan harapan mahasiswa lebih aktif dan kompeten menghadapi tantangan industri masa depan.