Chindi Okta Ramdayani
Ilmu Komunikasi, Universitas Teknologi Sumbawa
Email: chindiokta18@gmail.com
Di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, masalah sampah di selokan telah menjadi momok yang menghantui warga. Dengan produksi sampah harian mencapai 60-75 ton, banyak dari limbah ini akhirnya menumpuk dan menyumbat saluran air. Dampaknya? Banjir, penyakit, hingga kerusakan lingkungan yang semakin parah.
Apa Kata Ahli?
Maitsa Fikri Nabila, S.T., M.T., seorang dosen Teknik Lingkungan, mengungkapkan:
“Sampah yang menumpuk di selokan tidak hanya menyebabkan banjir tetapi juga menimbulkan masalah kesehatan. Sampah organik mengeluarkan bau tidak sedap, sementara sampah plastik yang sulit terurai menjadi penyebab utama tersumbatnya saluran air. Kurangnya kesadaran masyarakat semakin memperburuk kondisi ini.”
Menurutnya, sampah di selokan menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan parasit. Ini dapat memicu penyakit seperti demam berdarah, infeksi kulit, hingga gangguan pernapasan.
Kenapa Selokan Bisa Menyumbat?
Faktor utama penyumbatan adalah kebiasaan membuang sampah sembarangan, terutama jenis sampah plastik yang sulit terurai. Selain itu, limbah domestik seperti air kotor dapur dan saluran WC yang langsung dialirkan ke selokan semakin memperparah kondisi.
Maitsa juga menambahkan:
“Saat musim hujan, tong sampah sering kali jatuh ke selokan, membuat sampah terbawa aliran air dan menyumbat saluran. Kita butuh kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan ini.”
Dampak Buruk yang Mengintai
Selokan yang tersumbat membawa konsekuensi besar, di antaranya:
- Banjir yang Merusak
Air yang tidak bisa mengalir menyebabkan genangan di jalan dan rumah warga. Akibatnya, aktivitas terhenti dan kerugian ekonomi meningkat. - Masalah Kesehatan
Selokan kotor menjadi sarang nyamuk penyebab demam berdarah serta mikroorganisme lain yang memicu infeksi kulit dan gangguan saluran pencernaan. - Pencemaran Lingkungan
Bau tidak sedap dan rusaknya estetika lingkungan adalah akibat yang dirasakan langsung oleh warga. Ekosistem seperti tanaman dan hewan sekitar pun ikut terdampak.
Apa Solusinya?
Meningkatkan kesadaran masyarakat adalah kunci untuk mengatasi masalah ini. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Edukasi dan Kampanye: Informasikan bahaya membuang sampah sembarangan dan pentingnya pengelolaan limbah.
- Fasilitas Pengelolaan Sampah: Sediakan tempat sampah yang memadai dan pengolahan limbah domestik yang efektif.
- Aksi Bersama: Libatkan warga dalam kegiatan gotong royong membersihkan selokan secara rutin.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Masalah sampah di selokan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab kita bersama. Jika masyarakat lebih sadar dan pemerintah menyediakan fasilitas yang memadai, risiko banjir dan masalah kesehatan dapat diminimalkan.
Seperti yang disampaikan Maitsah:
“Selokan yang bersih adalah langkah awal menciptakan lingkungan sehat. Jika kita ingin bebas dari banjir dan penyakit, mari mulai dari diri sendiri.”
Mari bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita. Langkah kecil yang kita lakukan hari ini akan menciptakan perubahan besar untuk masa depan.