Pada hari Minggu tanggal 3 Maret 2024, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) kembali mengukir prestasi dengan sukses menggelar kegiatan penanaman 4000 bibit mangrove batch 2. Kegiatan yang berlokasi di Pesisir Dusun Panyengar, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini merupakan hasil kolaborasi yang erat antara UTS, PT. Solusi Masyarakat Mandiri (PT. SMM), dan Best Aquaculture Practices (BAP).
Diketuai oleh Yuni Yolanda, S.Pi., M.Si., Dosen Teknik Lingkungan UTS, kegiatan ini melibatkan anggota tim dari berbagai program studi, termasuk Nurul Amri Komarudin (Dosen Teknik Lingkungan), Jenri P. Hutasoit (Dosen Teknologi Hasil Pertanian), Adi Mawardin (Dosen Teknik Sipil), dan Rozzy Aprirachman (Dosen Ekonomi Pembangunan). Kolaborasi lintas disiplin inilah yang menjadi kunci kesuksesan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan.
Lebih dari 200 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk perwakilan dari Bupati Sumbawa, CEO PT. SMM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbawa, Dinas Kelautan dan Perikanan, Rektor UTS, BEM UTS, LPPM Universitas Samawa, serta masyarakat umum, turut serta dalam kegiatan penanaman mangrove ini. Keberagaman peserta menunjukkan dukungan yang luas dari berbagai pihak terhadap upaya pelestarian lingkungan.
Bibit mangrove yang digunakan didapatkan dari kelompok tani mangrove NTB yang merupakan kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bawah bimbingan UTS dan PT. SMM. Keberhasilan kelompok tani ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga membawa inspirasi bagi masyarakat sekitar bahwa mangrove dapat menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan penanaman mangrove ini, kesadaran akan dampak pemanasan global semakin meningkat. Mangrove memiliki peran penting dalam menyerap emisi gas rumah kaca, bahkan hingga 5 kali lebih efektif dibandingkan dengan hutan hujan tropis lainnya. Dengan demikian, upaya pelestarian mangrove tidak hanya menjadi tanggung jawab kita semua, tetapi juga investasi untuk masa depan bumi yang lebih hijau dan lestari.
Kegiatan penanaman 4000 mangrove ini layak diadopsi oleh orang lain karena memberikan manfaat yang sangat besar. Selain menjadi upaya konkret dalam pelestarian lingkungan dengan memperkuat perlindungan pantai dan memperbaiki kualitas air, penanaman mangrove juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca secara signifikan. Selain itu, melalui kolaborasi dengan kelompok tani mangrove NTB, kegiatan ini juga memberikan dampak ekonomi positif dengan memberdayakan UMKM lokal. Kolaborasi lintas disiplin antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta yang terlibat dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa solusi holistik dan berkelanjutan dapat diciptakan untuk tantangan lingkungan. Dengan manfaat yang begitu besar dan keberhasilan yang terbukti, adopsi model penanaman mangrove ini oleh pihak lain merupakan langkah yang tepat dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.