Dosen Teknik Lingkungan UTS Menjadi Salah Satu Perwakilan Generasi Muda Indonesia  pada  2nd Stakeholder Consultation Meeting for 10th World Water Forum

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. Teknik Lingkungan
  6. /
  7. Dosen Teknik Lingkungan UTS Menjadi Salah Satu Perwakilan Generasi Muda Indonesia  pada  2nd Stakeholder Consultation Meeting for 10th World Water Forum

Jimbaran, Bali – Dalam sebuah acara yang bersejarah di dunia konservasi air, seorang dosen muda Indonesia, Nurul Amri Komarudin, M.Si., yang berasal dari Teknik Lingkungan Universitas Teknologi Sumbawa, telah menjadi salah satu wakil yang membanggakan generasi muda Indonesia. Ia menghadiri acara “Youth Pre-Forum 2nd Stakeholder’s Consultation Meeting” (SCM), yang merupakan bagian dari rangkaian acara “10th World Water Forum”, yang berlangsung di Intercontinental Bali Resort, Jalan Uluwatu, Nomor 45, Jimbaran, Badung, Bali, dari tanggal 10 hingga 13 Oktober 2023.

“10th World Water Forum” adalah sebuah inisiatif dari World Water Council, sebuah forum lintas ilmu terbesar di dunia yang berfokus pada pembahasan permasalahan air global dan pencarian solusi sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Dengan anggota lebih dari 50 negara yang tersebar di lima benua, serta diwakili oleh lebih dari 250 organisasi dari berbagai sektor di seluruh dunia, forum ini juga dihadiri oleh delegasi dari Indonesia.

Air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling krusial, selain energi dan pangan. Ketiga aspek ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Bapak Basuki Hadimuljono, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa pentingnya hubungan antara air, energi, dan pangan akan menjadi salah satu isu kunci yang dibahas dalam World Water Forum ke-10.

Presiden World Water Council (WWC), Loïc Fauchon, menyuarakan pentingnya diplomasi air yang berkelanjutan dalam meyakinkan para pemimpin dunia bahwa “Air adalah politik.” Untuk mengatasi krisis air global, Fauchon mengidentifikasi beberapa langkah prioritas, termasuk menciptakan keseimbangan baru antara air untuk manusia dan alam, air untuk pertanian dan irigasi, serta pengelolaan sumber daya air secara terpadu.

Nurul Amri Komarudin, M.Si., seorang dosen Teknik Lingkungan dari Universitas Teknologi Sumbawa, adalah salah satu delegasi yang mewakili pemuda Indonesia di forum internasional ini. Ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. “Kita tidak akan pernah sadar untuk melestarikan lingkungan sampai tetes terakhir air di bumi habis. Kami mewakili generasi muda di seluruh dunia yang memiliki ambisi tinggi. Generasi muda bukan hanya masalah usia, melainkan harapan bagi masa depan. Keterlibatan generasi muda adalah kunci keberhasilan dalam perbaikan lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan kesetaraan hak asasi manusia.”

Partisipasi aktif Nurul Amri Komarudin di acara “Youth Pre-Forum” adalah sebuah contoh inspiratif dari bagaimana para pemuda Indonesia berkomitmen untuk mendukung isu-isu global, seperti pelestarian sumber daya air, yang akan membentuk masa depan bumi kita bersama. Dengan semangat seperti ini, harapannya adalah bahwa generasi muda akan memainkan peran utama dalam mencari solusi untuk tantangan air dunia yang semakin mendesak.