Tiga dosen dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), yaitu Nurul Amri Komarudin, M.Si., Yuni Yolanda, S.Pi., M.Si., dan Chairul Anam Afgani, S.TP., MP., kembali berhasil mendapatkan hibah penelitian dari The Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA). Dalam kolaborasi dengan peneliti dosen dari Institut Pertanian Bogor dan Universitas Brawijaya, mereka akan melakukan penelitian terkait dengan implementasi kebijakan perhutanan sosial di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Sebelumnya, Nurul Amri Komarudin, Yuni Yolanda, dan Chairul Anam Afgani telah berhasil melaksanakan penelitian dengan judul “Comparative of Greenhouse Gases Effects from Agricultural Activities in Bogor and Sumbawa” dan berhasil mendapatkan hibah penelitian dari SEARCA melalui program The UC Seed Fund Collaborative Research Grant.
Penelitian sebelumnya yang dilaksanakan oleh tiga dosen Universitas Teknologi Sumbawa tersebut berjudul “Comparative of Greenhouse Gases Effects from Agricultural Activities in Bogor and Sumbawa”. Penelitian tersebut bertujuan untuk membandingkan pengaruh gas rumah kaca dari kegiatan pertanian antara Bogor dan Sumbawa.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode pengambilan sampel dan analisis gas rumah kaca dari kegiatan pertanian seperti penggunaan pupuk, pengolahan lahan, dan penggunaan mesin pertanian. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pertanian di Sumbawa menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih sedikit daripada Bogor. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam jenis tanah, praktik pertanian, dan faktor lingkungan lainnya antara kedua daerah.
Penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memperbaiki praktik pertanian dan mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia, serta menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang dampak lingkungan dari kegiatan pertanian di daerah lainnya.
Hibah penelitian ini diberikan melalui program The UC seed Fund Collaborative Research Grant dari SEARCA yang menyediakan dana sebesar 5000 USD untuk topik penelitian di bidang Sustainable management of natural resource systems, Food and agriculture policy, Biotechnology in agriculture, Food and health, Information and communication technology, bioinformatics, and data management in agriculture.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Leonard Dharmawan, dosen Sekolah Vokasi IPB University dan berkolaborasi dengan dosen dan peneliti dari Universitas Brawijaya dan Universitas Teknologi Sumbawa. Tim peneliti terdiri dari Dr. Beata Ratnawati, dosen Sekolah Vokasi IPB University yang ahli di bidang Teknik dan Manajemen Lingkungan, Nurul Amri Komarudin, S.Si., M.Si., dan Yuni Yolanda, S.Pi., M.Si., keduanya adalah Dosen Teknik Lingkungan UTS dan masing-masing ahli di Bidang Kebijakan Lingkungan dan Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Chairul Anam Afgani, S.TP., M.P., dosen Teknologi Hasil Pertanian ahli di bidang Mikrobiologi Pangan, Rifqi Rahmat Hidayatullah, S.Hut., M.Si., Erekso Hadiwijoyo, S.Hut., M.Si., dan Ir. Mokhamad Asyief Khasan Budiman, S.Hut., M.Si., ketiganya adalah dosen Kehutanan Universitas Brawijaya dan ahli di Bidang Pengelolaan Hutan dan Perhutanan Sosial.
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai 1 Juni 2023 hingga 31 Mei 2024, dengan total hibah penelitian senilai 5000 USD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tantangan yang dihadapi masyarakat dalam pengelolaan hutan dan merumuskan strategi untuk mengatasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain analisis NDVI untuk mengetahui dinamika tutupan lahan dengan program Arc-GIS, analisa Institutional Analysis and Development (IAD), dan pengumpulan data melalui metode Participatory Rural Appraisal (PRA).
Tim peneliti akan melakukan penelitian terkait tantangan implementasi kebijakan perhutanan sosial di Kabupaten Malang. Sebagai latar belakang, izin pengelolaan hutan perhutanan sosial (IPHPS) merupakan kebijakan pemerintah pusat untuk mengatasi masalah pengelolaan hutan di hutan produksi milik negara. Perhutanan sosial bertujuan untuk merehabilitasi hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan akses legal untuk pengelolaan.
Melalui IPHPS, masyarakat setempat, melalui kelompok tani hutan, diberikan akses untuk mengelola hutan. Namun, implementasi kebijakan ini masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti masalah perizinan, koordinasi antarstakeholder, keberlanjutan pengelolaan, serta kurangnya akses informasi dan teknologi.
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai 1 Juni 2023 hingga 31 Mei 2024, dan total hibah penelitian yang didapat senilai 5000 USD. Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu pemerintah dalam mencari solusi untuk kendala yang dihadapi oleh kelompok tani hutan dalam mengelola hutan negara.
Sebelumnya, Nurul Amri Komarudin, Yuni Yolanda, dan Chairul Anam Afgani telah berhasil melaksanakan penelitian dengan judul “Comparative of Greenhouse Gases Effects from Agricultural Activities in Bogor and Sumbawa” dan berhasil mendapatkan hibah penelitian dari SEARCA melalui program The UC Seed Fund Collaborative Research Grant.